Gambar To'ong "Tontonan Anak Anak Dahulu Kala"
Selasa, 29 Juni 2010
Gambar To'ong
Tontonan anak-anak dahulu
Gambar toong adalah gambar yang di-toong Kata to'ong berasal dari kata no'ong yang berarti melihat melalui lubang . Jadi gambar toong adalah gambar yang dilihat melalui lubang. Alatnya itu terdiri dari kotak kayu yang lebarnya kira-kira 50 cm dan tingginya 60 cm. Ada yang diberi kaki atau kalau tidak berkaki diletakkan di atas meja kecil. Kotak itu terdiri dari dua bagian, yaitu bagian atas ialah ruang untuk menyimpan beberapa gambar dan ruang bawah tempat gambar dito'ong. Bedanya ruang atas dengan ruang bawah ialah kalau ruang atas itu bentuknya pipih sedang ruang bawah berbentuk kamar, dan dilengkapi 2 lubang tempat anak-anak noong (melihat ) gambar. Lubang-lubang itu berbentuk teropong yang dilengkapi dengan kaca pembesar. Dengan demikian gambar-gambar itu akan terlihat lebih besar dipada sebenarnya.
Setelah ada anak yang no'ong, mulailah gambar pertama ditarik dari ruang atas ke ruang bawah, lalu si emang-emang itu memainkan organ (butut) untuk beberapa saat. Sebenarnya bukan memainkan tapi hanya menarik dan mendorong saja sehingga bunyinya cuma: nguk-ngék... nguk-ngék, nguknguk-ngék ...nguk-nguk-ngék. Kemudian berhenti lalu ia bersenandung menceritakan yang ada di dalam gambar. Ceritanya ia karang sendiri. Kemudian ia menarik gambar yang kedua, ketiga dan seterusnya, sebayak gambar yang tersedia. Mengganti-ganti gambar itu seperti mengganti-ganti dekor diruang Foto Studio.
Di bawah adalah foto gambar to'ong pada waktu mulai langka dan tidak sebagus yang dulu-dulu waktu masih semarak. Dalam foto itu si Emang sedang bercerita, yang dilantunkan. Di depan mulutnya ia pasang "mike" yang berupa entah cangkir seng yang agak besar entah kaleng susu yang kosong agar suaranya agak menggema
Gambar-gambarnya itu berwarna. Ada gambar perang di Tiongkok, di Arab dan lain-lain, entah dari mana mereka itu mendapatkannya. Tapi memang gambarnya bagus-bagus dan mengasikkan untuk anak-anak waktu itu (termasuk saya sendiri). Selesai menonton biasanya anak-anak itu ramai "meneruskan" cerita gambar-gambar itu menurut daya khayalnya masing-masing. Jadi ada baiknya juga gambar to'ong ini karena bisa melatih daya khayal anak-anak. Kalau kepada cerita dalam gambar hidup (bioskop) anak-anak itu tidak bisa memberi tambahan pengkhayalan karena ceritanya sudah dipola. Selain daripada itu nonton gambar to'ong terjangkau bagi anak-anak kampung. Sekali nonton bayarnya haya 1 (satu) sen. ( 1 sen = 1/100 rupiah!, Sekarang satuan sen itu sudah tidak ada ).Sumber: http://www.kotatahuku.info/2010/03/membuat-widget-artikel-terkait.htm
0 komentar:
Posting Komentar