Join and earn money by advertising in Kumpulblogger.com

WASPADA RACUN JERUK

Rabu, 23 Juni 2010

Sitrus memiliki interaksi dengan obat-obatan, dapat meningkatkan konsentrasi dalam aliran darah, yang bisa menyebabkan toksisitas.
Makan buah-buahan dan sayur-sayuran penting untuk menjaga hidup sehat. Tetapi beberapa penelitian menemukan, makanan tersebut dapat menimbulkan interaksi berbahaya dengan obat-obatan. MenurutGeneral Dentistry edisi july 2005, makanan dapat meningkatkan dan menurunkan aktivitas dan toksisitas obat-obatan oral.

Salah satu interaksi paling banyak dipelajari adalah penghambatan enzim CYP3A4, yang disebabkan jeruk dan sari buahnya. Enzim CYP3A4 berperan dalam metabolisme sekitar 60% obat-obatan oral. Obat-obatan yang berinteraksi dengan jeruk antara lain : antiinfeksi,antiinflamasi,agen kardiovaskular, agen system saraf pusat,estrogen, agen gastrointestinial, antagonis histamine H1, obat-obatan immunogonist, dan disfungsi ereksi. Pasien harus waspada terhadapa interaksi triazolam sedative, midazolam, dan diazepam yang dapat menyebabkan sedasi yang berlebihan.
Sari buah jeruk sebanyak 6 ons dapat menurunkan jumlah obat-obatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang diinginkan,sehingga dapat menyebabkan overdosis. Darah akan menyerap bahan gizi dan melewati liver sebelum mencapai system sirkulasi umum (the firs past). Kemampuan suatu obat untuk dapat berhasil melalui saluran pencernaan ke dalam plasma dinamakan bioavailabilitas. Sari buah jeruk menghambat metabolisme obat yang melalui first pass, dan meningkatkan bioavailabilitas.

Banyak pasien usia lanjut di amerika serikat menghabiskan liburan musim dingin di Negara bagian selatan, seperti florida, dimana mereka kemungkinan besar akan mengonsumsi jeruk dan buah-buahan lainnya, yang dapat berinteraksi dengan obat-obatan resep. Produk alami,produk citrus,dan anggur berbetsauvignon diketahui memiliki interaksi dengan obat-obatan. Interaksi ini dapat meningkatkan konsentrasi obat-obatan dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan toksisitas.
Ketika banyak orang mulai bertanya kepada apoteker mengenai kemungkinan interaksi antara obat-obatan, menurut Dennis Flanagan,DDS,MAGD,dokter umum di Groton dan Willimatic, Connecticut,banyak diantara mereka yang tidak menyadarinya. Ia menambahkan, pasien harus waspada akan kemungkinan interaksi antara makanna dan obat-obatan yang belum diketahui.

“ada beberapa cara melindungi diri dari bahaya inteaksi makanan dan obat-obatan, diantaranya pasien harus menghindari mengonsumsi jeruk untuk 24 sampai 48 jam sebelum terapi obat-obatan,” lanjut Flanagan.

SUMBER : Ethical digest

0 komentar:

Follow Me

Blog Archive

Online

Directory

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku Text Back Links Exchange Free Automatic Link Free Automatic Backlink http://Link-exchange.comxa.com Powered by Mysiterank

  © Web Design By Septiyans   © Blogger template Writer's Blog by Ourblogtemplates.com 2008   ©The Javanese   ©Doea Enam

Back to TOP