Pusat Muslim di Ground Zero Mungkin Akan Dipindahkan
Rabu, 18 Agustus 2010
New York (ANTARA/Reuters) - Gubernur New York David Paterson merencanakan untuk membicarakan relokasi sebuah pusat kebudayaan Muslim dan masjid dari "Ground Zero", tempat serangan 11 September di Kota New York, ke tempat yang lebih jauh yang kurang membangkitkan emosi.
"Kami akan bekerja dengan pengembangnya," kata jurubicara Paterson, Maggie McKeon. "Belum ada pembicaran resmi antara gubernur, imam atau pengembang. Bagaimanapun, kami mengharapkan akan mengadakan pertemuan yang dijadwalkan dalam waktu dekat."
Wakil AS Peter King dari New York mengatakan ia telah membicarakan masalah itu dengan Paterson, Selasa, dan gubernur itu mengatakan padanya ia akan bertemu pekan ini dengan para pejabat Muslim untuk membicarakan penyediaan dana negara guna membantu pusat tersebut menemukan lokasi lainnya.
Seorang jurubicara proyek itu, Oz Sultan, mengatakan sepengetahuan mereka, pertemuan itu belum dijadualkan.
"Kami menghargai ketertarikan gubernur itu saat kami terus mengadakan pembicaraan dengan banyak pejabat," kata Sultan.
Proyek itu, direncanakan pada dua blok dari tempat serangan 11 September, serangan yang diduga dilakukan oleh Al Qaida yang menghancurkan gedung World Trade Center dan menewaskan hampir 3.000 orang, telah menggerakkan debat nasional mengenai apakah pusat Muslim itu harus dibangun di tempat tersebut.
"Jika setiap orang melangkah mundur dan melihat pada ini, benar-benar merupakan kepentingan terbaik setiap orang untuk melakukannya ... khususnya masyarakat Muslim, untuk menunjukkan bahwa mereka serius perihal pembangunan jembatan itu dan bahwa mereka tidak hanya berupaya untuk membuat pernyataan dengan akan memiliki sebuah masjid yang dibangun di Ground Zero," kata King.
King mengatakan pada Reuters bahwa ia ingin melihat pusat kebudayaan dan masjid itu dibangun, tapi jauh dari tempat serangan tersebut. Lokasi yang diusulkan sekarang ini akan membuka kembali terlalu banyak luka, katanya.
"Ini hanya pembukaan luka lama dan menaburkan garam ke atasnya," ia menambahkan.
Rencana untuk proyek itu, disebut Cordoba House, mencakup sebuah bangunan 13 lantai guna menampung sebuah ruang untuk shalat, auditorium, kolam renang dan beberapa ruang pertemuan.
Presiden Barack Obama ikut serta dalam kehebohan itu, Jumat, dengan mengatakan ia mendukung hak umat Islam untuk membangun di tempat tersebut. Di tengah reaksi politik yang tak baik sehari kemudian, presiden itu mengatakan ia (hanya) mengomentari mengenai kebebasan beragama, bukan lokasi tepatnya masjid tersebut.
Dengan orang-orang partai Republik berupaya untuk merebut kendali kongres dari partai Demokrat pimpinan Obama, dan menghadapi perjuangannya sendiri yang keras untuk terpilih kembali, pemimpin Demokrat di Senat Harry Reid retak dengan presiden mengenai masalah itu, dengan mengatakan masjid tersebut akan dibangun di tempat lain. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar