Empat Alasan yang Membuat Jakarta akan Tetap Macet
Rabu, 09 Februari 2011
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, namun yanga da tetaplah Jakarta masih dan tetap akan macet. Dan warga tentu dipusingkan dengan hal ini. Perjalanan yang biasanya ditempuh hanya beberapa menit, kini bisa berjam-jam.
Menurut Erfan Maryono, anggota komunitas Peduli Kamacetan dan Bencana di Jakarta “Suara Publik”, Selasa (08/02) kemarin, mengatakan bahwa setidaknya ada empat alasan yang menjadikan solusi kemacetan yang dibuat Pemprv tidak berjalan dengan baik, yakni:
1. Dinamika permasalahan yang selalu kalah lebih cepat dari solusi. Setiap pemprov membuat jalan layang justru bikin macet, saat selesai pun kendaraan sudah terlebih dulu bertambah, sehingga tetap saja macet.
2. Tidak ada kesamaan dalam melihat masalah antarpemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga dinas-dinas.
“Karena masing-masing punya tugas sendiri. Tapi publik, kan tidak tahu sebenarnya pemerintah itu siapa. Ketidaksamaan pandangan ini membuat solusi tidak efektif dan tidak bersinergi.” ungkapnya.
3. Potensi publik yang tidak dioptimalkan dalam penyelesaian kemacetan di Jakarta. Salah satu potensi publik yang belum termanfaatkan yakni pelaku usaha.
“Dunia usaha belum banyak memberikan kontribusi dalam kesulitan macet dan banjir, tetapi lebih banyak menimbulkan masalah karena pertumbuhan tempat belanja dan komersial justru banyak mengambil ruang terbuka hijau,” paparnya.
4. Partai politik dan DPRD belum memberi kontribusi dalam penyelesaian masalah kemacetan.
“Selama ini kontribusi dari keduanya masih belum terlihat,” ujar Erfan.
Ia menjelaskan, untuk membuat solusi secara lebih efektif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus membuat perspektif penanganan banjir dalam jangka panjang. “Selain itu, seharusnya anggaran DKI Rp 26 triliun diprioritaskan digunakan untuk masalah pokok seperti banjir dan macet,” ujarnya. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar