Join and earn money by advertising in Kumpulblogger.com

Kulit Wajah Halus Berkat Kepompong

Rabu, 19 Mei 2010

Ingin kulit wajah halus dan lembut ? Si lonjong putih ini bukan sembarang kepompong. Ia bisa membuat kulit lembut, layaknya kain sutra. Penasaran? Kepompong ulat sutra yang datang dari Negeri Gajah Putih konon berkhasiat melembutkan kulit wajah. Efektif, karena mengandung anti bakteri dan protein. Kepompong ulat sutera juga ramah terhadap kulit, karena memiliki pH yang hampir sama dengan kulit manusia.

Dikarenakan banyak manfaatnya, kini Anda bisa mencoba totok herbal kepompong. Metode perawatannya adalah scrubbing dengan kepompong ulat sutra yang dipadukan dengan totok, kompres, dan masker.

Tertarik mencobanya?

Langkah-Langkah:

  1. Bersihkan wajah dengan susu pembersih.
  2. Sebelumnya, kepompong direndam dengan air hangat selama tiga menit.
    Setelah itu, kepompong digosok lembut pada wajah dan leher. Halusnya kulit langsung terasa, lho!
  3. Lanjutkan dengan totok wajah yang merupakan tradisi pengobatan Cina. Sentuhan pada titik-titik akunpuntur, dipercaya melancarkan peredaran darah. Sehingga wajah tampak lebih cerah.
  4. Badan yang selama ini bekerja keras pun tak dilupakan begitu saja. Sekujur badan akan dipijat dan dikompres dengan ramuan yang terdiri dari bangle, lengkuas, jahe, kulit jeruk, jeruk, dan bahan tradisional lainnya. Ramuan ini disimpan dalam buntelan kain putih yang sebelumnya telah dipanaskan. Pijatannya sungguh nyaman dan membuat pernafasan lebih lega, begitu menyentuh punggung, pinggang, dll. Untuk wajah, sengaja dibuat buntelan berukuran kecil. Rasanya, hmm, sungguh menenangkan.
  5. Terakhir, masker aromaterapi agar rileks senantiasa. sumber

0 komentar:

Follow Me

Blog Archive

Online

Directory

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku Text Back Links Exchange Free Automatic Link Free Automatic Backlink http://Link-exchange.comxa.com Powered by Mysiterank

  © Web Design By Septiyans   © Blogger template Writer's Blog by Ourblogtemplates.com 2008   ©The Javanese   ©Doea Enam

Back to TOP