Join and earn money by advertising in Kumpulblogger.com

Bakpia Pathok

Selasa, 04 Mei 2010

Bakpia Pathok awalnya berasal dari pembuat bakpia pertama dan terkenal sejak 1978 dari Jalan Pathok nomer 75 yang hingga kini tetap bertahan dan bernamaBakpia Pathok 75.

Seiring waktu, bermunculan pula Bakpia Pathok 25,21, 555 dan sebagainya. Untuk rasa dan kualitas, tentunya Anda harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75 masih tetap konsisten pada isi kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah-rumahbakpia lain mulai mengembangkan isi dengan kacang merah, rasa cokelat, keju bahkan durian.

Bakpia Pathok ini adalah salah satu maskot jogjakarta paling terkenal selain malioboro, kalau ke jogja orang pasti bawa bakpia untuk oleh oleh sanak saudara dan teman.

Selama ini orang banyak mengenal nama bakpia Pathok, karena memang penjual dan produsen bakpia banyak bertebaran di sepanjang Jalan Pathuk (sekarang bernama Jl. KS. Tubun), yang berada di kawasan Kecamatan Ngampilan, Jogjakarta. Jika musim liburan tiba, maka dapat dipastikan jalan sepanjang kurang dari satu kilometer, dua lajur dua arah, ini akan padat dan sumpek penuh dengan kendaraan para pembeli bakpia. Tidak sulit bagi pendatang dari luar jogjakarta untuk menemukan lokasi ini. Siapapun orang jogjakarta pasti tahu kalau ditanya dimana letaknya. Nggak jauh dari Keraton Jogjakarta juga

Di sentra bakpia ini ada lebih dari 100 penjual dan produsen bakpia. Dari yang punya toko mentereng dan besar sampai yang skala industry dan toko rumah tangga,. Yang sudah sering dikenal itu ada bakpia Pathok 25, 35, 38, 55, 67, 75, 99, dan entah nomor berapa lagi. Angka–angka itu umumnya menunjukkan angka nomor alamat rumah.

Nggak ada yang tahu bagaimana ceritanya sampai mereka mulai memakai nomer rumahnya itu untuk menamai produk bakpia nya.Mungkin karena kepraktisan saja maka produsen memakai nomer rumahnya. Saking banyaknya sampai para pembeli tidak tahu lagi mana bakpia yang harus dibeli, akhirnya mereka memilih sembarang nomer bakpia asal saja bukan jenis makanan pia pia seperti lunpia, nopia, atau yang penting jangan bawa pulang kerumah sephia aja,..

Bakpia ini sangat popular, luar biasa popular. Bisa dibayangkan berapa banyak bakpia ini yang berseliweran diJogjakarta. Apalagi musim liburan harganya berkisar Rp.10.000,- ada yang kurang sedikit ada yang lebih sedikit.

Tapi siapa yang tahu ? Saking banyaknya penjual dan produsen bakpia ini mulai terjadi persaingan tidak sehat secara diam diam yang terjadi. Persaingan tidak sehat, bahkan saling menjatuhkan, diam–diam tumbuh di kalangan sesama pedagang atau produsen bakpia. Sangat disayangkan memang. Berbeda dengan para petanisalak pondoh yang berhimpun dalam Kelompok Tani, di kalangan para pedagang atau produsen bakpia ini belum memiliki paguyuban yang mampu melindungi kepentingan mereka bersama.

Semakin runyamnya persaingan ini, secara diam–diam atau sembunyi–sembunyi berdampak kepada semakin runyamnya jasa calo bakpia di seputaran Pathuk. Tidak saja mengganggu calon pembeli, terlebih meresahkan para pedagang bakpia karena akan mengurangi porsi keuntungan pedagang. Bahkan seringkali permintaan imbalan oleh para calo kepada pedagang bakpia ini dilakukan dengan setengah memaksa.

Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Selain itu pula bakpia mulai diproduksi di kampung Pathuk Jogjakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan secara eceran dikemas dalam besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.
Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya perkembangan “kue oleh-oleh” itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992.

Ada tiga pilihan rasa yang umum untuk Bakpia Pathok. Yaitu kacang hijau, keju dan coklat. Berikut deskripsi proses serta bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan tiga rasa tersebut.
a. Kacang Hijau
Bahan yang diperlukan untuk kumbu (isi) Bakpia Pathok rasa kacang hijau adalah : kacang hijau, gula pasir, minyak nabati, dan garam. Sedangkan bahan untuk kulit adalah : tepung segitiga, tepung cakra, minyak, dan air.
Proses pembuatan kumbu diawali dengan penggilingan kacang hijau menggunakan mesin pemecah kacang hijau. Setelah itu kacang hijau direndam dengan air panas beberapa lama kemudian dicuci sampai kulitnya terpisah dan diperoleh kacang hijau yang bersih yang sudah terpisah dari kulitnya. Kemudian kacang hijau yang bersih tadi dikukus, selanjutnya digiling agar menjadi halus. Setelah itu proses pemasakan kumbu dimulai. Yaitu kacang hijau yang sudah digiling dimasak dicampur dengan minyak nabati, gula pasir dan garam sampai matang.
Untuk proses pembuatan kulit bakpia lebih sederhana, yaitu semua bahan kulit dicampur dan diuleni sampai bisa dipotong kecil-kecil untuk selanjutnya diisi kumbu kacang hijau yang sudah dibuat tadi dan dibentuk bulat-bulat. Kemudian bakpia dipanggang menggunakan arang sampai matang. Bakpia kacang hijau ini sejak pembuatannya dapat bertahan sampai enam hari.

b. Keju
Bahan yang diperlukan untuk kumbu adalah: tepung segitiga , gula halus, margarin, maizena, keju, butter, susu bubuk, dan garam. Bahan- bahan ini kemudian dicampur sampai tercampur rata. Selanjutnya kumbu diisikan ke dalam kulit bakpia, dibentuk bulat-bulat kemudian dipanggang sampai matang. Bakpia dengan rasa keju ini dapat bertahan sampai sepuluh hari sejak pembuatannya.

c. Coklat
Bahan yang diperlukan untuk kumbu adalah: tepung segitiga, gula halus, margarin, maizena, butter, coklat bubuk, pasta coklat, susu coklat kaleng, susu bubuk, dan air secukupnya. Bahan-bahan ini kemudian dicampur sampai rata kemudian diisikan ke dalam kulit bakpia, dibentuk bulat-bulat dan selanjutnya dipanggang sampai matang. Bakpia dengan rasa coklat ini sejak pembuatannya dapat bertahan sampai sepuluh hari.


sumber : http://www.sahabatjogja.com/bakpia-pathok/

0 komentar:

Follow Me

Blog Archive

Online

Directory

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku Text Back Links Exchange Free Automatic Link Free Automatic Backlink http://Link-exchange.comxa.com Powered by Mysiterank

  © Web Design By Septiyans   © Blogger template Writer's Blog by Ourblogtemplates.com 2008   ©The Javanese   ©Doea Enam

Back to TOP